Jumat, 20 November 2009

89. Al-Fajr (Fajar)

Muqodimah
Surat Al-Fajr ini terdiri atas 30 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyyah, diturunkan sesudah surat Al Lail. Nama Al Fajr diambil dari kata Al Fajr yang terdapat pada ayat pertama surat ini yang artinya fajar .

Pokok-pokok isinya:
Allah bersumpah bahwa azab terhadap orang-orang kafir tidak akan dapat dielakkan; beberapa contoh dari umat-umat yang sudah dibinasa kan; kenikmatan hidup atau bencana yang dialami oleh seseorang bukanlah tanda penghormatan atau penghinaan Allah kepadanya, melainkan cobaan belaka; celaan terhadap orang-orang yang tidak mau memelihara anak yatim dan tidak memberi makan orang miskin; kecaman terhadap orang yang memakan harta warisan dengan campur aduk dan orang yang amat mencintai harta; malapetaka yang dihadapi orang- orang kafir di hari kiamat; orang-orang yang berjiwa muthmainnah (tenang) mendapat kemuliaan di sisi Allah.










waalfajri
Demi fajar, (QS. 89-1)




walayaalin 'asyrin
Dan malam yang sepuluh[1572], (QS. 89-2)




waalsysyaf'i waalwatri
Dan yang genap dan yang ganjil, (QS. 89-3)




waallayli idzaa yasri
Dan malam bila berlalu. (QS.89-4)




hal fii dzaalika qasamun lidzii hijrin
Pada yang demikian itu terdapat sumpah (yang dapat diterima) oleh orang-orang yang berakal. (QS.89-5)




alam tara kayfa fa'ala rabbuka bi'aadin
Apakah kamu tidak memperhatikan bagaimana Tuhanmu berbuat terhadap kaum 'Aad? (QS.89-6)




irama dzaati al'imaadi
(yaitu) penduduk Iram yang mempunyai Bangunan-bangunan yang tinggi[1573], (QS.89-7)




allatii lam yukhlaq mitsluhaa fii albilaadi
Yang belum pernah dibangun (suatu kota) seperti itu, di negeri-negeri lain, (QS.89-8)




watsamuuda alladziina jaabuu alshshakhra bialwaadi
Dan kaum Tsamud yang memotong batu-batu besar di lembah[1574], (QS.89-9)




wafir'awna dzii al-awtaadi
Dan kaum Fir'aun yang mempunyai pasak-pasak (tentara yang banyak), (QS.89-10)




alladziina thaghaw fii albilaadi
Yang berbuat sewenang-wenang dalam negeri, (QS.89-11)




fa-aktsaruu fiihaa alfasaada
Lalu mereka berbuat banyak kerusakan dalam negeri itu, (QS.89-12)




fashabba 'alayhim rabbuka sawtha 'adzaabin
Karena itu Tuhanmu menimpakan kepada mereka cemeti azab, (QS.89-13)




inna rabbaka labialmirshaadi
Sesungguhnya Tuhanmu benar-benar mengawasi. (QS.89-14)




fa-ammaa al-insaanu idzaa maa ibtalaahu rabbuhu fa-akramahu wana''amahu fayaquulu rabbii akramani
Adapun manusia apabila Tuhannya mengujinya lalu dia dimuliakan-Nya dan diberi-Nya kesenangan, Maka dia akan berkata: "Tuhanku Telah memuliakanku". (QS.89-15)





wa-ammaa idzaa maa ibtalaahu faqadara 'alayhi rizqahu fayaquulu rabbii ahaanani
Adapun bila Tuhannya mengujinya lalu membatasi rizkinya Maka dia berkata: "Tuhanku menghinakanku"[1575]. (QS.89-16)




kallaa bal laa tukrimuuna alyatiima
Sekali-kali tidak (demikian), Sebenarnya kamu tidak memuliakan anak yatim[1576], (QS.89-17)




walaa tahadduuna 'alaa tha'aami almiskiini
Dan kamu tidak saling mengajak memberi makan orang miskin, (QS.89-18)




watakuluuna altturaatsa aklan lammaan
Dan kamu memakan harta pusaka dengan cara mencampur baurkan (yang halal dan yang bathil), (QS.89-19)




watuhibbuuna almaala hubban jammaan
Dan kamu mencintai harta benda dengan kecintaan yang berlebihan. (QS.89-20)




kallaa idzaa dukkati al-ardhu dakkan dakkaan
Jangan (berbuat demikian). apabila bumi digoncangkan berturut-turut, (QS.89-21)




wajaa-a rabbuka waalmalaku shaffan shaffaan
Dan datanglah Tuhanmu; sedang malaikat berbaris-baris. (QS.89-22)




wajii-a yawma-idzin bijahannama yawma-idzin yatadzakkaru al-insaanu wa-annaa lahu aldzdzikraa
Dan pada hari itu diperlihatkan neraka jahannam; dan pada hari itu ingatlah manusia, akan tetapi tidak berguna lagi mengingat itu baginya. (QS.89-23)




yaquulu yaa laytanii qaddamtu lihayaatii
Dia mengatakan: "Alangkah baiknya kiranya Aku dahulu mengerjakan (amal saleh) untuk hidupku ini". (QS.89-24)




fayawma-idzin laa yu'adzdzibu 'adzaabahu ahadun
Maka pada hari itu tiada seorangpun yang menyiksa seperti siksa-Nya[1577]. (QS.89-25)




walaa yuutsiqu watsaaqahu ahadun
Dan tiada seorangpun yang mengikat seperti ikatan-Nya. (QS.89-26)




yaa ayyatuhaa alnnafsu almuthma-innatu
Hai jiwa yang tenang. (QS.89-27)




irji'ii ilaa rabbiki raadiyatan mardhiyyatan
Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya. (QS.89-28)




faudkhulii fii 'ibaadii
Maka masuklah ke dalam jama'ah hamba-hamba-Ku, (QS.89-29)




waudkhulii jannatii
Masuklah ke dalam syurga-Ku. (QS.89-30)


[1572] malam yang sepuluh itu ialah malam sepuluh terakhir dari bulan Ramadhan. dan ada pula yang mengatakan sepuluh yang pertama dari bulan Muharram termasuk di dalamnya hari Asyura. ada pula yang mengatakan bahwa malam sepuluh itu ialah sepuluh malam pertama bulan Zulhijjah.
[1573] Iram ialah ibukota kaum 'Aad.
[1574] lembah Ini terletak di bagian utara jazirah Arab antara kota Madinah dan Syam. mereka memotong-motong batu gunung untuk membangun gedung-gedung tempat tinggal mereka dan ada pula yang melubangi gunung-gunung untuk tempat tinggal mereka dan tempat berlindung.
[1575] Maksudnya: ialah Allah menyalahkan orang-orang yang mengatakan bahwa kekayaan itu adalah suatu kemuliaan dan kemiskinan adalah suatu kehinaan seperti yang tersebut pada ayat 15 dan 16. tetapi Sebenarnya kekayaan dan kemiskinan adalah ujian Tuhan bagi hamba-hamba-Nya.
[1576] yang dimaksud dengan tidak memuliakan anak yatim ialah tidak memberikan hak-haknya dan tidak berbuat baik kepadanya.
[1577] Maksudnya: kekerasan azab Allah sesuai dengan keadilan-Nya.


Penutup
Surat Al Fajr mengemukakan contoh umat yang ditimpa azab dan beberapa sifat-sifat manusia yang tercela, serta menegaskan kemuliaan yang diberikan Allah s.w.t kepada orang yang berjiwa tenang. Dalam surat Al Fajr terdapat celaan kepada orang yang amat mencintai harta warisan dengan campur aduk dan tidak membantu orang-orang miskin.Pada akhir surat Al Fajr manusia dibagi kepada ahli neraka dan ahli syurga.


Free Blogger Templates by Isnaini Dot Com. Powered by Blogger and Supported by ArchitecturesDesign.Com Beautiful Architecture Homes